Student Research Center (SRC)
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Trenggalek melansir
hasil riset terkait tanggapan pelajar mengenai Kasus Omicron Meroket, Apa Kabar
Nasib Pelajar?
Angka kasus harian Covid-19 di
Indonesia terus meningkat. Pada Rabu, 16 Februari 2022 mencapai 7.200 kasus.
Angka ini terus meningkat selama 14 hari terakhir, yang disinyalir karena
varian omicron.
Kenaikan kasus ini juga terjadi di
sekolah-sekolah pasca pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dilaksanakan oleh
pemerintah. Klaster sekolah setiap harinya terus bermunculan.
“Dari 99 responden, 59,6% menjawab
setuju adanya pembelajaran daring dan luring, 22,2% menjawab pembelajaran
daring, dan sisanya 18,2% setuju dengan pembelajaran luring,” kata Direktur
SRC, Iqbal Syahru Binnada, di Trenggalek, Minggu (20/02/2022)
Iqbal mengatakan, tema kasus omicron
meroket, apa kabar nasib pelajar dipilih karena, masih banyaknya pro dan kotra
tentang penerapan pembelajaran mana yang dianggap paling efektif untuk saat
ini.
“Riset ini berupaya menangkap
tanggapan pelajar Trenggalek mengenai adanya perbedaan pendapat tentang sistem
pembalajaran di sekolah formal,” ujarnya.
Menurut Iqbal, Senin (21/2) adalah
hari aktif kembali untuk pembelajaran setelah kasus omicron meroket. “Hasil
riset kami bisa dijadikan referensi sebagai bahan evaluasi pemerintah,”
tegasnya.
Ia menjelaskan objek penelitian ini
adalah pelajar yang memiliki rentang umur 13-27 tahun, survei dilakukan pada
9-19 Februari 2022, dengan responden dari 14 Kecamatan yang ada di Trenggalek,
Jawa Timur. Rinciannya, 61,6% berasal dari responden yang bersekolah Negeri dan
38,4% berasal dari sekolah swasta.
“Survei ini mengambil responden
pelajar SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini disesuaikan dengan umur
pelajar di organisasi IPNU,” ungkapnya.
Alasan memilih sistem pembelajaran
kombinasi yaitu daring dan luring, kata Iqbal, adalah pemahaman pelajar tentang
varian omicron yakni 49,5%, 58,6% mereka meyakini bahwa beraktifitas sesuai
himbauan pemerintah efektif dalam menangani omicorn, serta kondisi fasilitas
umum berupa sanitasi yang disediakan oleh pemerintah 54,5%.
Sementara Ketua PC IPNU Kabupaten
Trenggalek Muhammad Jalaludin Fajar Permadi, menjelaskan, survey ini menjadi
langkah nyata bagi para pelajar untuk ikut andil menentukan masa depan
pendidikan.
“Mempersiapkan pelajar sebagai aktor
utama untuk menentukan masa depan Trenggalek, dan Indonesia secara umum,”
tandasnya.