IPNU Trenggalek - Alhamdulillah, setelah dua bulan lalu sukses menggelar Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) Korwil Timur DKC CBP IPNU- KPP IPPNU Kab. Trenggalek kembali melaksanakan Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) di Korwil Barat. Kegiatan yang dilaksanakan mulai Jum`at sampai dengan Ahad (21-23 Juni 2013) ini merupakan bentuk nyata kepedulian CBP IPNU-KPP IPPNU terhadap pembentukan watak generasi bangsa Indonesia yang mulai kehilangan jati dirinya.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta perwakilan dari enam PAC IPNU-IPPNU wilayah barat yang meliputi PAC Trenggalek Kota, Tugu, Karangan, Suruh, Dongko, Pule, Panggul, dan Bendungan dan dilangsungkan selama tiga hari di MTs Ma`arif Karangan.
Selama tiga hari para peserta akan dididik dan dilatih untuk menjadi kader-kader militan yang berorientasi pada bidang Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Bela Negara. Kata Abdurrohman Masykur, Komandan CBP IPNU Trenggalek.
Istikomah, Komandan DKC KPP Kab. Trenggalek. mengungkapkan selesai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pertama (Diklatama) ini para peserta akan memiliki watak dan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat serta kepekaan sosial yang tinggi, menambah wacana tentang wawasan kebangsaan, memahami Ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah, memahami eksistensi IPNU, Memahami CBP dan KPP.
Meskipun dihadang hujan deras pada awal pembukaan. Kegiatan ini berjalan lancar sampai hari ke tiga dan ditutup oleh Imam Rosyidin (ketua PC IPNU Kab. Trenggalek). Dalam pesannya ketua PC IPNU Trenggalek menyampaikan bahwa dengan berakhirnya Diklatama bukan berarti semua proses pembelajaran hidup telah selesai. Diklatama merupakan awal dan jalan panjang masih terbentang panjang di depan.
Lembaga Corp Brigade Pembangunan (L-CBP) merupakan lembaga yang berdiri pada tanggal 22 Juni 1960 yang kemudian dikukuhkan keberadaannya pada kongres IV Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Pekalongan tahun 1965. Lembaga ini, pada awalnya merupakan wadah berhimpun pelajar, Remaja, dan santri IPNU untuk mengimbangi barisan barisan yang mengibarkan panji-panji komunis pada masa itu serta peristiwa persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia kala itu.
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) juga lahir dari latar belakang yang sama berdasarkan keputusan Konbes I "IPNU-IPPNU" pada tanggal 28 Oktober 1964 di Pekalongan-Jawa Tengah Kala itu nama lembaga IPPNU ini adalah CBP wati yang kemudian berubah nama menjadi Korp Kepanduan Putri (KKP) yang diputuskan dalam amanat Kongres XII IPPNU di Makasar serta dan dikukuhkan dalam Kongres XIII IPPNU di Surabaya. Dan terakhir berubah nama menjadi Korp Pelajar Putri (KPP) pada IPPNU XVI di Palembang.